“Membidik Peluang Bisnis bagi Saintis di tengah Pandemi Krisis”
Minggu, 22 November 2020 Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Kimia (KMPK) FMIPA UGM melaksanakan kegiatan Seminar Kewirausaan Online dengan mengangkat tema “Membidik Peluang Bisnis bagi Saintis di tengah Pandemi Krisis”. Bentuk kegiatan ini adalah diskusi daring yang berisikan sharing pengalaman berwirausaha, memulai, memanen hasil, dan bertahan di tengah pandemi, serta peluang-peluang usaha di tengah pandemi. Webinar ini menghadirkan tiga pemateri yang berasal dari kalangan wirausaha muda. Pemateri pertama adalah Miftahudin Nur Ihsan, Owner CV. Smart Batik Indonesia, pemateri kedua adalah Zamisyak Oby, Owner dan CEO Indobot, sedangkan pemateri ketiga adalah Siti Nur Banin, Owner Rumah Ipus. Kegiatan dilangsungkan secara online melalui aplikasi Zoom Meeting dan diikuti 115 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia. Acara dipandu oleh Prisca Caesa Monetringtyas selaku MC dan Pratyangga Surya Dyaninggar sebagai moderator.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru bagi saintis untuk dapat terjun dalam bidang wirausaha, baik itu dalam bidang pendidikan, penelitian, atau usaha lainnya. Penyebaran wabah Covid-19 di dunia saat ini menyebabkan semua sendi kehidupan seolah perlahan mengalami keterlambatan, bahkan cenderung stagnan bila tidak disikapi dengan pemikiran yang inovatif di bidang bisnis. Di tengah berkecamuknya kehidupan masyarakat karena merebaknya pandemi, membuat setiap orang hidup dalam ketidakpastian (uncertainty) global. Kemampuan berinovasi dengan menciptakan ide bisnis menjadi salah satu jalan keluar. Bagi orang-orang yang kreatif, kondisi pandemi dapat dimaknai sebagai berkah. Mereka mampu memanfaatkan momentum untuk mengkatalis usahanya.
Miftahudin Nur Ihsan menyampaikan bahwa beberapa orang memulai usaha motivasi untuk menyelesaikan permasalahan sosial salah satunya mendirikan kampung marketer bisa memberdayakan 1000 orang memilih resign sebagai ASN keuangan demi membantu permasalahan di tempat kelahirannya. Ada pula melihat peluang, sumber daya dan tren seperti masa Covid-19, antusias masyarakat terhadap produk atau jasa yang menyinggung aspek kesehatan sangat tinggi, salah satunya produk bernuansa kesehatan seperti batik antibakteri memanfaatkan nanopartikel ZnO, hand sainitizer, masker antibakteri maupun tidak yang menjadi kebutuhan fashion bisa menjadi peluang. Salah satunya teman dari kimia bisa membuat hand sainitizer dan hal dalam membatik bisa mengembangkan zat pewarna alam.
Kemudian Siti Nur Banin, salah satu womenpreneur menyampaikan kunci UMKM Rumah Ipus dapat bertahan di tengah pandemi dengan cara menjual buku edukasi anak yaitu Busy Book. Hal ini dilatarbelakangi banyaknya anak-anak TK dan play grup yang menghabiskan waktu di gadget. Kemudian Rumah Ipus bersama tim ingin mengubah kebiasaan buruk ini dengan mengarahkan anak-anak membaca buku dengan bahan kain dan bisa dijadikan permainan edukatif. Di masa pandemic, buku anak-anak seperti ini pasti laku karena permainan gadget cepat atau lambat akan membuat anak-anak bosan dan lelah. Apalagi di dalam buku terdapat value yang dapat mengedukasi anak.
Pemateri terakhir, Zamisyak Oby menyampaikan pesan dengan mengambil kutipan dari alm. Bob Sadino: “Peluang akan tetap jadi peluang kalau kita tidak mencoba memulai” dan “Bisnis yang bagus adalah bisnis yang dibuka, bukan dinyatakan terus”. Sebagai orang yang bergelut di dunia start up, Oby dan tim pernah mengalami kegagalan launching produk karena harga terlalu mahal, terlalu berambisi menghadirkan produk baru, manajemen yang buruk dan kehabisan dana sehingga harus mem-PHK beberapa karyawan. Oby juga mengakhiri penyampaian materinya dengan berpesan kepada para peserta: “Jika anda ingin berbisnis, berbisnislah di usia muda, jika anda gagal semua memaklumi namun jika anda berhasil banyak orang mengakui perjuangan anda. Teruslah berjuang, impian anda yang menentukan. Jangan sampai makna sukses anda ditentukan orang lain”.
Setelah penyampaian materi oleh ketiga pemateri, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Peserta webinar sangat antusias dan menanyakan banyak hal kepada pemateri, seperti manajemen tim dalam berwirausaha, bagaimana mendapatkan hibah, hingga motivasi mengikuti lomba dan kompetisi kewirausahaan. Acara berjalan dengan lancar dan diakhiri oleh MC pada jam 12.00 WIB dengan berfoto bersama.